Gubernur Jakarta Joko Widodo bersama mantan Ketua MK Mahfud MD saat acara diskusi bersama aktivis Nahdlatul Ulama di Hotel Lumire, Jakarta Pusat, Rabu (12/3/2014).
"Ada parpol, sudah jelas parpol Islam, kemudian punya caleg, calegnya mantan artis, tapi artisnya artis seronok. Itu parpol Islam loh," ujar Jokowi di dalam diskusi Nahdlatul Ulama di Hotel Lumire, Senen, Jakarta Pusat, pada Rabu (12/3/2014) malam.
"Tapi, jangan tanya artisnya siapa, parpolnya apa. Tapi, itu yang jelas banyak. Kan sudah tahu semua, ngapain disebut," ujarnya.
Jokowi mengatakan, banyak parpol yang mengusung asas Islam tetapi sudah menjauh dari aksi dakwah. Parpol tersebut, lanjut Jokowi, banyak yang menghalalkan segala cara di dunia politik ini demi meraup suara semata tanpa mengedepankan aksi dakwah.
Meski mengaku tak mahir berpolitik, Jokowi melihat gejala tersebut setiap dia turun ke masyarakat, menyerap aspirasi mereka. "Kalau mau berpolitik, mestinya integritas yang dipakai, mestinya kemanfaatan yang dipakai, namun yang kita lihat saat ini, hanya perebutan kekuasaan. Kecenderungannya seperti itu," ujarnya.
Jokowi berharap pada tahun politik ini, banyak parpol Islam yang meninggalkan cara-cara demikian untuk meraup suara. Jokowi menyarankan agar cara yang digunakan haruslah cara yang juga merangsang partisipasi masyarakat sendiri.
Jokowi hadir dalam acara tersebut sebagai salah satu narasumber. Selain dia, hadir pula narasumber lain, yakni mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. Acara yang dimoderatori oleh Masduki Baidowi, Wasekjen NU, berlangsung meriah. Puluhan aktivis NU hadir di dalam acara yang berlangsung sekitar 45 menit tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar