Rabu, 22 April 2015

Berat Badan Ideal dan Cara Menghitungnya

menambah berat badanBerat badan ideal (tidak kegemukan dan terlalu kurus) adalah impian semua orang, baik pria maupun wanita. Wanita dan pria yang punya tubuh terlalu gemuk atau terlalu kurus akan merasa kurang percaya diri. Mereka lalu mencari cara untuk menurunkan atau menaikkan berat badan. Nah, sayangnya banyak dari mereka yang tak tahu berapa sebenarnya berat ideal mereka, sehingga mereka tak punya patokan saat menjalani program diet atau penggemukan. Jika kamu salah satu di antara mereka, informasi di bawah ini bisa menjadi panduan kamu:

Berat badan ideal pria

Tinggi

kecil

sedang

besar

155

57-60

58-63

61-67

157

58-61

59-64

62-68

160

59-61

60-65

63-70

163

60-62

61-66

64-71

165

61-63

62-67

65-73

168

61-65

63-69

66-75

170

62-66

65-70

68-77

173

63-67

66-71

69-79

175

64-69

67-73

71-81

178

65-70

69-74

72-82

180

66-71

70-76

73-84

183

68-73

71-78

75-86

185

69-75

73-80

77-88

188

71-77

75-81

79-91

190

72-79

76-84

81-93

Berat badan ideal wanita

Tinggi

kecil

sedang

besar

147

46-51

50-56

54-61

150

47-52

51-57

55-62

152

48-53

52-58

56-63

153

49-55

53-60

58-65

157

50-56

55-61

59-66

160

51-57

56-62

61-68

163

53-59

57-64

62-70

165

54-60

59-65

63-72

168

56-61

60-66

65-74

170

57-63

61-68

66-76

173

58-64

63-69

67-77

175

60-66

64-71

69-78

178

61-67

66-72

70-80

180

62-68

67-73

71-81


Cara menghitung berat badan ideal

Berat badan ideal = (tinggi badan – 100) x 90%

Contoh: Jika tinggi anda 155 cm, maka berat badan badan ideal anda adalah (155 – 100) x 90% = 55 x 90% = 49.5

Dengan catatan, jika berat badan anda lebih 10-20% dari berat badan ideal, berarti berat badan anda berlebih, jika lebihnya lebih dari 20%, anda mengalami kegemukan atau obesitas, dan jika berat badan anda di bawah 10% dari berat badan ideal, anda termasuk dalam kategori kurus.

 

Menggunakan rumus BMI (Body Mass Index), yaitu berat badan (kg) dibagi kuadrat tinggi badan (dalam meter), dengan catatan jika hasilnya kurang dari 18,50 berarti anda masuk kategori kurus, jika hasilnya 18,50 – 24,99, anda punya berat badan normal atau ideal, jika hasilnya 25,00 – 29,99, anda kelebihan berat badan (kegemukan), dan jika hasilnya 30,00 – 39,00, anda obsesitas.

Contoh: Jika berat badan anda 162 cm atau 1,62 m dan berat badan anda 70 kg, berarti hasil BMI nya 26,67; artinya anda mengalami sedikit kegemukan.

Sumber: http://www.sayacantik.com/berat-badan-ideal-dan-cara-menghitungnya/

Selasa, 21 April 2015

Mengapa Perempuan Lebih Cepat Dewasa?? Ini Alasannya


Ilustrasi

Dalam mencari pasangan, wanita umumnya memilih pria yang berusia lebih tua darinya. Hal ini ternyata terjadi bukan tanpa alasan, wanita memang lebih cepat dewasa dibandingkan pria. Sehingga mencari pria yang lebih tua sebagai pasangan akan membuat hubungan berlangsung lebih harmonis.

Setidaknya sebuah studi terbaru yang dilakukan para peneliti dari Newcastle University dapat menjelaskan kenapa kaum hawa lebih cepat menjadi dewasa. Para peneliti mengungkap, otak anak gadis lebih cepat berkembang untuk membuat otak lebih efisien dalam bekerja ketimbang anak laki-laki.

Ketika orang bertambah tua, bagian tertentu dari otak akan menyusut. Ini karena otak secara otomatis "membuang" hubungan antara sel-sel yang tidak perlu, maka kerja otak pun semakin efisien. Hubungan-hubungan sel yang tidak terpakai itu pun menyusut dan mati.

Hasil pemindaian bagian dalam otak yang dilakukan para peneliti pun menunjukkan bahwa proses penyusutan ini mulai terjadi pada anak gadis berusia sekitar 10 tahun. Namun belum terjadi bahkan pada pria berusia 20 tahun.

Untuk menemukan kesimpulan tersebut, para peneliti melakukan pemindaian otak pada 121 orang dengan usia antara empat hingga 40 tahun. Peserta terdiri dari pria maupun wanita.

Peneliti studi Marcus Kaiser, pakar saraf dari universitas yang sama menjelaskan, penyusutan bagian otak tertentu adalah proses pembelajaran yang normal. Otak tetap mengalami perkembangan, meskipun sebagian hubungan antarsel-nya menghilang.

"Ini seperti ketika Anda berada dalam pesta. Ketika Anda berbicara pada banyak orang, Anda tidak dapat berkonsentrasi. Berbeda dengan ketika Anda hanya bicara pada satu atau dua orang saja, suara mereka lebih mudah didengar," tuturnya.

Studi yang dipublikasi dalam jurnal Cerebral Cortex itu menjelaskan, semakin sedikit hubungan pada otak, semakin mudah otak untuk bekerja. Di samping itu hubungan jarak jauh antarbagian otak juga diperlukan agar fungsi otak menjadi efisien.

Sumber: kompas.com

Rabu, 15 April 2015

Apa Efek Konsumsi "Brownies" Ganja?




 
Ilustrasi

Penemuan Badan Narkotika Nasional mengenai adanya ganja yang dicampurkan dalam bahan makanan dan dimasak berbentuk kue brownies dan cokelat ramai diberitakan dalam dua hari ini. Berita tersebut juga menimbulkan kecemasan para orangtua karena khawatir anak-anak mereka tanpa sengaja membeli kue ganja tersebut.

Menurut dokter spesialis saraf Fritz Sumantri Usman, konsumsi ganja, apa pun bentuknya, bisa menimbulkan efek ketagihan.

"Ganja itu menstimulasi kerja di otak kita, dan (hasil) stimulasinya yang menyenangkan. Zat ini akan merilis neurotransmiter dopamin. Efek yang sama juga dihasilkan dari menonton film porno atau makan, tetapi tingkat rilisnya berbeda," kata Fritz di Jakarta, Selasa (14/4/2015).

Berbeda dengan heroin, sabu, atau narkoba lainnya, menurut Fritz, efek ganja ke badan tidak banyak. "Kalau sabu atau amfetamin, efeknya jelas, halusinasi dan sebagainya. Kalau ganja, efeknya hanya menenangkan saja," ujar dokter dari RS Fatmawati, Jakarta, ini.

Karena efeknya tersebut, di dunia kedokteran masih terdapat pro dan kontra mengenai keamanan ganja.

Meski demikian, menurut Fritz, ganja tetap menimbulkan ketagihan. Pemakaian ganja yang terus-menerus bisa membuat dopamin terus dipicu sehingga pusat dopamin akan sedikit over produksi dan menjadi "cepat capek".

"Kondisi itu bisa mengganggu proses pembentukan dopamin pada kemudian hari sehingga ada kemungkinan menderita penyakit parkinson. Bukan berarti orang yang sakit parkinson itu karena ganja. Namun, pemakaian ganja meningkatkan risiko," katanya.

Beberapa penelitian juga menunjukkan penggunaan ganja sejak usia remaja bisa menurunkan tingkat kecerdasan seseorang.

Pemakaian ganja juga bisa menjadi pintu masuk untuk penggunaan narkoba jenis lainnya. "Sama seperti rokok yang bisa jadi pintu masuk bagi zat berbahaya lainnya," tandasnya.

Sumber : kompas.com