Rabu, 29 November 2017

Begini Cara Mengetahui Teman yang Telah Memblokir Anda di Facebook


Facebook

Lewat media sosial, Facebook pengguna bisa mencapai ratusan, hingga ribuan jumlah pertemanan. Namun terkadang, pertemanan di Facebook bisa saja berakhir, karena telah diblokir oleh salah seorang teman, dengan alasan tertentu.

Dilansir dari laman Metro Rabu (29/11), ada cara untuk mengetahui apakah seorang teman telah memblokir Anda dari Facebook. Ketika seseorang memblokir Anda di Facebook, pengguna secara efektif menjadi tidak terlihat oleh Anda di situs atau aplikasi, dan menghilang secara online. Anda tidak dapat melihat profil mereka, mengirim permintaan pertemanan, mengirim pesan, memberi komentar atau melihat komentarnya di Facebook jika seseorang memblokir Anda.

Salah satu hal pertama yang dapat Anda coba adalah, mencari nama pengguna di Facebook dan jika Anda tidak dapat menemukannya, ini berarti salah seorang teman mungkin telah memblokir Anda. Pengguna dapat mengatur privasi mereka sedemikian rupa, sehingga tidak dapat ditemukan dengan pencarian sederhana.

Kemudian jika Anda mengetahui teman bersama orang tersebut di Facebook, Anda harus melihat daftar teman mereka, dan jika pengguna yang Anda cari tidak ada di sana, Anda mungkin telah diblokir.

Profil seseorang bisa saja dinonaktifkan sendiri, atau oleh Facebook setelah melanggar persyaratan Facebook. Salah satu cara pembuktian lain untuk mengetahui apakah Anda telah diblokir, atau tidak adalah dengan mencari percakapan lama dengan orang tersebut di messenger Facebook. Klik pada percakapan, dan jika foto pengguna menampilkan foto profil Facebook default, serta Anda tidak bisa mengklik namanya, seseorang pasti sudah memblokir Anda.

Apabila Anda mencoba mengirim pengguna pesan Facebook akan mengatakan ada kesalahan. Jika orang tersebut hanya menonaktifkan akun Facebook mereka, akan ditampilkan pengguna Facebook dalam huruf tebal daripada nama sebenarnya.

Sumber : REPUBLIKA.CO.ID

Selasa, 31 Oktober 2017

Siap-siap! Polri Gelar Operasi Zebra Mulai Hari ini

Jakarta - Siapkanlah seluruh kelengkapan Anda dalam berkendara. Mulai 1 November ini Polri akan menggelar Operasi Zebra.

Gelar pasukan dalam rangka kesiapan Operasi Zebra tahun 2017 digelar di halaman NTMC Korlantas Polri, Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan, Rabu (1/11/2017) pukul 07.00 WIB.

Kakorlantas Polri Irjen Roycke Lumowa hadir dalam apel ini. Para pejabat Polri lainnya juga hadir seperti Kadiv Propam Mabes Polri Brigjen Refdi Andri.

"Operasi Zebra digelar dari tanggal 1 sampai 14 November," ujar Roycke. Dia mengatakan, kegiatan ini digelar serentak di seluruh Indonesia.
Suasana Gelar Pasukan Operasi Zebra 2017Suasana Gelar Pasukan Operasi Zebra 2017 Foto: Zunita Amalia Putri/detikcom
Roycke menyatakan, tujuan operasi ini antara lain untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas. Dia juga berharap masyarakat nantinya akan lebih tertib berkendara.

Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya sebelumnya menyatakan akan menggelar razia mulai hari ini hingga 14 hari ke depan. Razia ini bersandikan'Operasi Zebra Jaya 2017'.

Polda Metro Jaya mengerahkan 1.888 personel gabungan dari polisi, TNI dan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta. Pelaksanaan operasi digelar secara stasioner dengan titik yang berubah-ubah.

Dalam operasi ini, polisi akan lebih banyak mengedepankan pola represif atau penilangan terhadap pelanggar. 
(hri/dkp)

Sumber : www.detik.com

Senin, 28 Agustus 2017

Puisi Romantis Bapak Jusuf Kalla tentang Perjuangan Mendapat Cinta Mufidah


Dalam acara Syukurun 50 Tahun Pernikahan, Wakil Presiden HM Jusuf Kalla rupanya punya kado istimewa untuk istri tercinta Mufidah Kalla. JK biasa ia disapa, memberikan kado puisi untuk Mufidah.

Puisi itu dia buat sendiri di dalam ruangan perpustakaannya. Sebelum JK naik ke atas panggung untuk membacakan puisi, salah satu anaknya, Solihin Kalla memberikan kata sambutan.
"Saya berbicara di sini karena saya tidak bisa menari dan menyanyi. Saya diminta untuk berbicara terakhir. Sekali lagi terima kasih atas kehadiran bapak dan ibu sekalian pada acara ulang tahun perkawinan ke-50 orang tua kami, Ida dan Ucu. Barusan kita menyaksikan cuplikan video sedikit cerita tentang ibu dan bapak kami," kata Solihin Kalla di The Dharmawangsa Hotel, Jakarta, Minggu (27/8).
"Mulai dari istilah sekarang PDKT sampai hari ini yang sudah 50 tahun. Perjalanan yang sangat panjang yang mana cerita mereka tidak akan muat bila dituangkan dalam video tadi, tapi semoga cuplikan tadi dapat menginspirasi kita semua terutama kami anak, cucu mereka agar kami dapat hidup bahagia seperti Ucu dan Ida," lanjut dia.
Kemudian Solihin Kalla pun mengundang kedua orang tuanya untuk naik ke atas panggung. Tepuk tangan dari para hadirin pun mengiringi langkah JK dan Mufidah ke atas panggung.
JK memakai setelan jas, kemeja serta peci warna hitam. Sementara Mufidah memakai baju kebaya warna merah jambu dengan hiasan emas serta kerudung dan selendang warna hijau.

Joko Widodo di Syukuran 50 tahun Pernikahan JK

Joko Widodo di Syukuran 50 tahun Pernikahan JK (Foto: Dok. Setwapres)
"Yang saya hormati Pak Jokowi dan Ibu, Pak Habibie, Pak Try, hadirin, hadirat. Sebenarnya sudah lengkap, tapi anak-anak saya minta saya bicara, tapi tidak boleh bicara dalam pidato tapi dalam puisi. Setahu saya baru satu kali bikin puisi waktu di Ambon dulu. Sekarang terpaksa buat kedua kalinya," seloroh JK yang mengundang tawa hadirin.
JK kemudian mulai membacakan puisinya yang menceritakan kisah cintanya dengan Mufidah Kalla sejak sebelum menikah. Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Widodo dan hadirin menyimak dengan seksama.
"Setengah Abad yang Indah. Di hari Minggu yang sama setengah abad yang lalu kita duduk bersanding dengan penuh bahagia. Di aula Hotel Negara Makassar yang pada waktu itu cukup terpandang. Sekarang sudah bubar itu hotelnya. Setelah pagi ini akad nikah di rumahmu yang dipenuhi para keluarga. Itu hari terindah dalam hidupku," ucap JK yang kemudian mengundang tepuk tangan hadirin.
Berikut puisi lengkap JK untuk sang istri:
Setengah abad yang indah. Di hari minggu yang sama setengah abad yang lalu, kita duduk bersanding dengan penuh bahagia di aula Hotel Negara Makassar yang pada waktu itu cukup terpandang. Sekarang sudah bubar itu hotel. Setelah paginya akad nikah di rumah, yang dipenuhi para keluarga, itu hari terindah dalam hidupku.
Aku pertama kali melihatmu, waktu kita di SMA. Kita bersebelahan kelas, karena kau adik kelasku. Aku terpesona dengan kesederhanaanmu, walaupun kau sempat tak peduli padaku. Aku menyukaimu pada detik pertama aku melihatmu. (Hadirin tepuk tangan)
Tujuh tahun lamanya aku berusaha untuk mendekati dan meyakinkanmu. Tapi engkau seperti jinak jinak merpati. Sama dengan nama jalan di depan rumahmu,, Jalan Merapti Nomor 4. Antara mau dan tidak, sering membingungkan tidak jelas. Aku bersabar berjuang dengan waktu. Namanya pacaran tapi kurang asyik seperti teman-teman saya yang lain.
Ke mana-mana kau dikawal oleh adik-adikmu kayak Paspampres saja. Walaupun aku punya vespa, tapi kamu enggak pernah mau dibonceng. Selama tujuh tahun kita hanya sekali nonton bioskop. Itupun dengan teman temanmu, sehingga untuk bisa memgang tanganmu saja, sangat sulit.
Tapi kutahu hal yang sulit biasanya berakhir manis. Akar budaya kita memang berbeda, antara Bugis dan Minang. Orang tuamu kadang-kadang was-was dan khawatir karena engkau anak perempuan satu satunya. Adiknya laki-laki semua.
Orang tuaku begitu pula sering salah mengerti adat Minang. Kenapa perempuan lebih banyak menentukan, perbedaan yang nyaris menduakan kita. Kalau ke rumahmu harus siap untuk sabar mendengar petuah bapakmu dengan suara yang pelan. Seperti guru menasihati muridnya, karena memang bapak dan ibumu juga guru. Aku ingin menemuimu tapi bapakmu menyembunyikanmu.
Kau baru dipanggil ke luar kalau saya permisi pulang. Sebenarnya itu termasuk perilaku yang kejam (disambut tawa hadirin). Datang ke rumahmu sore hari sebelum magrib. Begitu magrib aku berdiri dengan fasih. Keluar salat berjamaah yang diimami oleh bapakmu.
Ini juga penting dengan bapakmu aku juga lagi salat. Setelah tamat SMA kau bekerja di BNI, sambil kuliah sore. Sampai kuliah aku juga bekerja di kantor bapakku, agar bisa sering terbang ke bank menyetor tabunganku. Sekali seminggu aku minta menjadi asisten dosen dan mengajar di kelasmu tanpa honor. Semua itu agar aku bisa bertemu denganmu dan melihat senyummu.
Berat sekali perjuanganku, tapi demi menatap mata beningmu. Akhirnya kau luluh juga. Ayahku akhirnya memahami perbedaan adat kita, selain buku dan sahabatnnya memberi nasihat, mungkin juga setelah membaca buku Hamka, tenggelamnya Kapal Van Der Wijk. Semua itu karena untuk melihat senyummu, yang mana tadi tuh kelewat. (hadir tertawa).
Saat orang tuaku melamarmu untuk jadi istriku, aku melihat cakrawala tersenyum perjuangan cinta bertahun tahun yang berbuah manis. Setelah kita menikah aku menjalankan perusahaan ayahku. Kau sekretaris, merangkap keuangan karena kita belum bisa mengangkat pegawai tambahan. Jadi gajinya dobel.
Di samping mengasuh anak juga mengurus rumah dengan baik. Lima anak kita kau asuh sendiri tanpa suster suster seperti cucu kita sekarang. Kau bagaikan wonder women untukku. Selama 50 tahun kau chief terbaik yang ku kenal, karenanya jarang sekali kita makan di restoran. Di kantor pun setiap hari kau kirim makanan. Teman teman selalu menunggu apa yang akan kau hidangkan. Kau tahu cintamu terus mengitariku karena hidangan enak yang kau buat.
50 Tahun kita jalani, 33 tahun di Makassar dan 17 tahun di Jakarta. Sungguh suatu perjalanan yang panjang. Kita jalani hidup tanpa mengubah cara, kita tidak berubah kecuali di jalan kalau macet. Karena banyak polisi.
Aku suka kesederhanaanmu sejak pertama aku melihatmu dan sekarang kesederhanaanmu terindah. Secara ekonomi, gaji pejabat negara tidak besar, termasuk bapak Jokowi juga tidak besar. Lebih besar hasil usahamu yang bermacam macam. Dari menanam bunga sampai tambak udang yang kau urus dari meja riasmu sampai menelepon. Mungkin perpaduan semangat Minang dan Bugis yang kau alami. Kau perempuan hebat istriku, dalam aura kesederhanaanmu tersimpan energi yang dahsyat.
Orang bugis tak fasih berkata kata indah. Kecintaannya ditunjukkan oleh perilaku, bahasa tubuh, dan senyumnya. Untuk romantispun aku tak pandai ucapkan dengan kata-kata. Karena itu aku minta maaf kepadamu, karena selama 50 tahun aku tak pernah beri bunga sambil berucap i love you.
Terima kasih.
Usai membacakan puisi, tiba-tiba muncul teriakan dari cucu JK, "cium..cium..cium." Akhirnya JK mencium istrinya disambut tepuk tangan.

Jusuf Kalla bersama sang istri

Jusuf Kalla bersama sang istri (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)

Kamis, 24 Agustus 2017

M. Jusuf. Panglima Dari Bugis , Kesayangan Para Prajurit, Berani Menggebrak Meja di Depan Soeharto

M. Jusuf, Panglima Kesayangan Para Prajurit

Tokoh militer Indonesia Jenderal M Jusuf. FOTO/Istimewa

Panglima ABRI asal Indonesia Timur ini rajin menyambangi prajurit-prajurit bawahan dan sangat populer karenanya.
Jabatan Panglima di Tentara Nasional Indonesia (TNI), yang dulu disebut Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI), kebanyakan diisi orang kelahiran Jawa dan Sumatera. Dalam sejarah ABRI, hanya satu orang saja dari Indonesia Timur yang pernah menjadi orang nomor satu di kesatuan ini, yakni Andi Muhammad Jusuf Amir alias Andi Mo'mang. Di masa Orde Baru, yang menjabat Panglima ABRI/TNI merangkap Menteri Pertahanan Keamanan (Menhankam). 

Menggebrak Meja di Depan Soeharto
Jusuf sudah 14 tahun tak jadi komandan atau panglima atau staf militer ketika ia menjadi Panglima ABRI. Jabatan militer terakhirnya adalah Panglima Komando Daerah Militer (KODAM) Hasanuddin (1960-1964). Setelahnya, dia menjadi menteri perindustrian (1964-1978), sejak akhir pemerintahan Sukarno dan dekade awal pemerintahan Soeharto. 

Sebagai Panglima ABRI, Jusuf yang rajin menyambangi bawahan menjadi populer di kalangan prajurit ABRI. Bahkan, ia kerap memberi kenaikan pangkat langsung di lapangan. Hal ini menimbulkan isu bahwa Jusuf hendak menggantikan Soeharto sebagai presiden. 

Suatu kali, Soeharto mengumpulkan jenderal-jenderalnya. Ada Menteri Dalam Negeri Amir Machmud, Menteri Sekretaris Negara Sudharmono, serta Asisten Intel Hankam Leonardus Benjamin Moerdani. Menanggapi tuduhan itu, dalam pertemuannya dengan Soeharto itu, Jusuf menggebrak meja. 
 
"Bohong! Itu tidak benar semua! Saya ini diminta untuk jadi Menhankam/Pangab karena perintah Bapak Presiden. Saya ini orang Bugis. Jadi saya sendiri tidak tahu arti kata kemanunggalan yang bahasa Jawa itu. Tapi saya laksanakan tugas itu sebaik-baiknya tanpa tujuan apa-apa," kata Jusuf seperti dicatat dalam biografi M. Jusuf yang ditulis Atmadji Sumarkidjo, Jenderal M Jusuf: Panglima Para Prajurit (2006). 

Semua yang hadir terkejut dan terdiam. Sebelumnya, tak pernah ada yang berani menggebrak meja di hadapan Presiden Soeharto. Pertemuan itu pun dibubarkan. 

Pernah ada kejadian, Jusuf dapat surat dari seorang perwira (Mayor X) pada 26 Februari 1983. Jusuf yang kenal dengan sang pengirim surat enggan membeberkan identitasnya. Kala itu, Jusuf akan digantikan oleh Moerdani menjadi panglima dan perwira ini tidak suka kepada Moerdani. 

"Saat ini adalah detik-detik bersejarah. Bapak terpanggil untuk menyelamatkan negara. Bapak jangan goyah. Demi TNI kita yang tercinta kalau berdiri teguh sekarang—pasti menang," tulis Mayor X. Jusuf akhirnya bertemu dengan mayor tersebut di sebuah tangsi sekitar Jakarta Timur. 

Di tangsi itu, Jusuf "menemui sejumlah perwira menengah yang telah dikumpulkan Mayor X tadi. Di sana ia mampu menunjukkan kewibawaannya dan meminta mereka tidak melakukan perlawanan atau gerakan lain yang bisa merusak jatidiri TNI," tulis Atmadji Sumarkidjo. 

"Aku paham jiwa-jiwa mereka yang memprotes atau kecewa karena rupanya mereka juga mendengar rencana pergantian Menhankam/Pangab," kata Jusuf dalam buku yang ditulis Atmadji. "Tetapi dalam sejarah dan budaya TNI tidak mengenal istilah protes, memberontak atau membangkang perintah." 

Mereka pun menurut pada Jusuf. Setelah tak jadi menteri dan panglima, Jusuf menjadi anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sejak 1983 hingga 1993. 

Jadi Tentara Karena Revolusi dan Keterusan

Tak seperti orang Jawa, Minahasa, dan Ambon, tak banyak orang Bugis yang menjadi serdadu KNIL. Memang ada segelintir orang Bugis yang menjadi kombatan, tapi kebanyakan pantang jadi serdadu. Revolusi kemerdekaanlah yang membuat M. Jusuf jadi tentara, seperti halnya Wolter Mongisidi atau Emmy Saelan. Nama terakhir adalah kakak dari mantan kapten tim nasional sepakbola Indonesia dan juga kakak dari istri kedua Jusuf di kemudian hari, Elly Saelan. 
Menurut catatan Barbara Sillar Harvey dalam Pemberontakan Kahar Muzakkar: Dari Tradisi Ke DI/TII(1989), dari Sulawesi pada "bulan September (dia) pergi ke Jawa dengan perahu." Jusuf kala itu jadi bagian dari proyek ekspedisi militer Republik ke Sulawesi, Tentara Rakyat Indonesia Persiapan Sulawesi (TRI-PS) pertama. Ekspedisi yang dipimpin Jusuf berangkat sekitar Juni 1946. Sialnya, ia tertangkap tentara Belanda di lepas pantai Bali dan ditawan di Surabaya selama setahun. 

Beruntung, Andi Gappa, abangnya yang anggota Parlemen dari Negara Indonesia Timur (NIT), mengurus pembebasannya. Setelah bebas, dia kembali ke Yogyakarta, dan sempat jadi ajudan Kahar Muzakkar. Ketika itu, pangkat pemuda yang pernah sekolah di Hollandsche Inlandsche School (HIS) Watampone ini adalah kapten. Menjelang Belanda angkat kaki, Jusuf mengikuti latihan Corps Polisi Militer pada 1949. Sebelum revolusi betul-betul kelar, laki-laki dengan nama asli Andi Mo'mang ini disuruh kawin. 

"Menurut AM Fatwa, seorang sepupu Jusuf, Kaharlah yang mendesak Jusuf untuk segera kawin," tulis Salim Said dalam Menyaksikan 30 Tahun Pemerintahan Otorites Soeharto (2016). Masih menurut Salim, kawan seperjuangan yang sama-sama berasal dari Sulawesi Selatan, Andi Mattalata—yang kemudian hari jadi Panglima di Sulawesi Selatan juga seperti Jusuf—bertindak sebagai pemimpin panitia perkawinan Jusuf. 

Jusuf menikahi Maesaroh, yang merupakan cicit dari pendiri Muhammadiyah Ahmad Dahlan. Dari pernikahan itu, Jusuf memperoleh satu anak perempuan tapi berakhir dengan perceraian. Jusuf kemudian menikah lagi dengan Elly Saelan hingga akhir hayatnya pada 2004 itu. Dari ikatan itu, ia beroleh satu anak, Jaury Jusuf Putra, yang meninggal ketika masih bocah. 

Selama di Yogyakarta, Jusuf mulai dikenal Sukarno. Bersama mertuanya, Jusuf sering mendatangi Istana Gedung Agung Yogyakarta, tempat tinggal Presiden Sukarno sebagai kala itu. Menurut Andi Mattalata dalam memoarnya Meniti Siri' dan harga Diri (2003), "perangai Kapten Andi Mo'mang sopan dan halus, sangat menarik simpati Presiden. Akhirnya, Kapten Andi Mo'mang dianggap sebagai anak tertua dari Bung Karno." 


M. Jusuf, Panglima Kesayangan Para Prajurit
Setelah terlibat dalam ekspedisi militer ke Indonesia Timur, Jusuf menginjakkan lagi tanah leluhurnya, Sulawesi Selatan. Dengan pangkat kapten, dia melanjutkan karier militernya meski Belanda sudah angkat kaki. Dia berdinas di Sulawesi Selatan yang penuh gejolak pemberontakan yang dilakukan bekas atasannya, Kahar Muzakkar. Dia sempat juga jadi Komandan Resimen Infantri (RI) ke-24 di Manado. 

Namanya pun tercatat sebagai penandatangan Piagam Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) pada 1957. Namun, dia tak ikut arus pemberontakan. Dia hanya berpikir sebagai tentara: melaksanakan apa yang ditugaskan oleh atasan dan ikut kata pemerintah. "Karir Jusuf menanjak ketika teman-temannya di Permesta akhirnya menjadi pemberontak yang ditumpas TNI," tulis Salim Said. 
 
Akhirnya, Jusuf menjadi Panglima Kodam di Sulawesi Selatan dengan pangkat kolonel. Hampir lima tahun dia menjadi Panglima Kodam dengan masalah berat yang sulit diatasi pendahulu-pendahulunya sebagai panglima di daerah itu: meredakan pemberontakan Kahar Muzakkar. Di masanya, berkat bantuan pasukan pemukul dari Kodam Siliwangi, Kahar Muzakkar berhasil ditembak mati oleh para prajurit maung pada 3 Februari 1965. 

Beberapa bulan kemudian, setelah Kahar tertembak, Jusuf ditarik Sukarno menjadi Menteri Perindustrian Ringan. Sampai 14 tahun kemudian, dia tak berkarier di militer meski pangkatnya terus naik. Sebagai menteri, pangkatnya menjadi Brigadir Jenderal. Ketika Sukarno jatuh, dia termasuk jenderal yang menemui sang presiden bersama Basuki Rahmad dan Amir Machmud. 

Mereka bertiga menjadi tokoh penting di balik Surat Perintah 11 Maret 1965 (Supersemar). Setelahnya, dia terus jadi menteri sampai gebrakan tangannya di meja Soeharto. 

Selasa, 22 Agustus 2017

Ini Syarat untuk Timnas Indonesia U-22 saat Jumpa Kamboja Agar Lolos ke Semifinal?

(Foto: Bolalob)

Tim nasional Indonesia U-22 meraih hasil imbang tanpa gol ketika berhadapan dengan Vietnam di laga keempat putaran grup B SEA Games 2017.


Bertanding di Stadion Selayang, Batu Caves, Selangor Selasa (22/8/2017) malam, kedua tim berbagi satu poin dengan hasil akhir 0-0.

Hasil ini membuat Indonesia ada di peringkat tiga klasemen dengan raihan 8 poin dalam empat laga.

Sementara Vietnam masih memimpin klasemen dengan raihan 10 poin, diikuti oleh Thailand dengan poin yang sama berkat kemenangan 2-0 atas Filipina.



Vietnam unggul agresivitas gol sebanyak 11 gol, dibandingkan dengan Thailand yang hanya 6 gol.

Jika ingin lolos ke semifinal, Indonesia harus meraih kemenangan minimal 3-0 saat melawan Kamboja di partai akhir. Tak peduli dengan hasil laga antara Vietnam melawan Thailand.
Mengacu pada regulasi agresivitas gol, tiga gol Indonesia ke gawang Kamboja kelak akan membuat Garuda memiliki total agresivitas gol sebanyak 7. Itu lebih baik dari Thailand, jika mereka bermain imbang dari Vietnam di laga terakhir.

Kemenangan dengan skor berapapun juga bisa membawa Indonesia lolos, namun dengan catatan harus ada pemenang di laga Vietnam dan Thailand.

Hasil imbang apalagi kekalahan saat melawan Kamboja di partai akhir, membuat Indonesia harus melupakan medali di SEA Games kali ini.

Sumber: https://bolalob.com

Rabu, 09 Agustus 2017

Lagu Despacito Ala Santri #AyoMondok Jadi Viral, Ini Dia Profil Boy Bandnya

Lagu Despacito Ala Santri #AyoMondok Jadi Viral, Ini Dia Profil Boy Bandnya


Tiba-tiba Netizen dikejutkan viral Lagu Ayo Mondok versi Despacito Ala Santi. Dalam hitungan menit, lagu itu telah tersebar di berbagai WA Group, tak sebatas netizen santri dan pesantren, tapi hingga ramai di jagat sosial media. 

 

Ini linknya: https://www.youtube.com/watch?v=6xASFIze6Xw

 

Menara Band jadi tenar di netizen dengan aransemen despacito dengan syair yang unik full kehidupan dan keseharian di pondok pesantren. Siapa mereka? Sebuah Boy Band santri  yang terdiri dari Iwan Sanjaya, Ade Abdul Fattah, Makhreza Ahmad Faisal dan Faisal Hamzah Fansuri dan Achmad Syarif Hidayatulloh sebagai Pencipta lagu sekaligus penangungg jawab Menara Band.

Mereka awalnya 'hanyalah' Band lokal, lebih tepatnya band intern Pondok Pesantren Fajar Dunia, sebuah pesantren di kawasan Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. 


"Diberi nama Menara Band, karena nama pesantren kami adalah Fajar Dunia dan ikonnya menara di pesantren kami, tingginya hingga 25 meter," ungkap Syarif Hidayatullah, penanggung jawab Band sekaligus admin instagram @jamistirahatsantri yang pertama kali mengungah karya ini di. Media sosial. 


Menurut Syarif, Band ini terbentuk sejak 2015 lalu, berawal dari iseng dan hobi wali asrama dan santri-ngabdi di pesantren.


Pesantren Fajar Dunia sendiri diasuh oleh KH. Abu Arif Muhammad Achsan, Lc., M.A, yang merupakan alumni. PP Assiddiqiyah, Jakarta asuhan KH Nur Muhammad Iskandar.  Tercatat sebagai

Pembina Yayasan Pesantren Fajar Dunia adalah almarhum KH Slamet Efendy Yusuf,   wakil Ketua Umum PBNU hingga wafat dua tahun lalu.

 

Syarif mengisahkan, Niat awal mereka dipicu oleh fakta bahwa lagu Despacito --yang secara arti sangatlah vulgar-- sedang booming di  masyarakat. Demam spacito bukan hanya melanda orang dewasa, tetapi sudah merambah anak-anak. "Melihat ini, saya mencoba untuk me-remake, recover lirik despacito yang lebih positif, mengambil tema pesantren dan kehidupan santri agar menjadi syiar dan promosi pesantren," sambungnya.

 

Pemilihan tema Ayo mondok dalam syair itu, menurut Syarif, karena mereka saat ini masih mengabdi di pesantren dan berharap semua anak indonesia menghabiskan masa remajanya di pesantren. Lewat lagu ini, mereka ingin berbagi pengalaman tentang Pesantren saat ini yang sungguh berbeda dengan jaman dulu.

 

"Kini pesantren lebih modern, kami diajarkan bagaimana mempunyai impian apapun tapi jiwanya harus santri, berpikiran intelektual dan modern sesuai jaman, tapi hati tetap santri," tandasnya. 
Proses kreatif lagu ini, sambung Syarif, sudah sejak ramadhan lalu dimulai. Mereka terkendala Lirik hip-hop dan nge-beat yang agak susah dipadukan dalam harmoni nada dan lagu serta secara estetika harus berakhiran kata yang sama. Karena itu,  proses penyusunan lagu baru rampung 30 Juli kemarin, 1 agustus  proses rekaman, dan pada 3 Agustus diupload via Akun Instagram @jamistirahatsantri yang juga baru dibuat serta dibroadcast ke group-group WhatsApp. 


"Sungguh, kami gak menyangka akhirnya bisa seviral ini," aku Syarif pada tim media #AyoMondok.

Syarif berterima Kasih pada netizen yang mengapresisasi karya Menara Band. "Perjuangan berat kami  saat rekaman mulai jam 6 petang sampai jam 1 dinihari terbayar sudah oleh apresiasi Netizen," tegas Syarif sambil mengabarkan video klip lagu ini sedang dalam proses produksi dan akan segera diunggah ke media sosial.

 

Koordinator Gerakan Nasional Ayo Mondok, RMI NU,  KH Lukman Harits Dimyati menyambut baik inisiatif lagu Ayo Mondok versi despacito ini. "Luar biasa, mereka bisa jadi duta untuk menyampaikan pesan pesantren pada kalangan muda dengan bahasa dan gaya anak muda pula. Ini keren dan luar biasa, Terima Kasih kami untuk Menara Band, " imbuhnya. 


Sumber : https://www.arrahmah.co.id/2017/08/lagu-despacito-ala-santri-ayomondok.html

Kamis, 03 Agustus 2017

10 Sifat Istri Yang Membuat Rezeki Suami Mengalir Deras




Banyak suami yang mungkin tidak tahu kalau rejekinya dengan izin Allah mengalir lancar atas peran istri. Memang tidak dapat dilihat secara kasat mata, tetapi dapat dijelaskan secara spiritual kalau 10 karakter istri ini 'membantu' menghadirkan rejeki untuk suaminya.

1. Istri yang pandai bersyukur

Istri yang bersyukur atas semua karunia Allah pada hakikatnya dia sedang mengundang tambahan nikmat untuk suaminya. Termasuk juga rejeki. Miliki suami, bersyukur. Jadi ibu, bersyukur. Anak-anak dapat mengaji, bersyukur. Suami memberi nafkah, bersyukur.

2. Istri yang tawakal kepada Allah

Di waktu seseorang bertawakkal pada Allah, Allah akan mencukupi rejekinya.
"Dan barangsiapa yang bertawakkal pada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. " (QS. Ath Thalaq : 3).
Bila seseorang istri bertawakkal pada Allah, sementara dia tidak bekerja, dari mana dia dicukupkan rejekinya. Allah akan mencukupkannya dari jalan lain, tidak selamanya harus langsung diberikan pada wanita itu. 

3. Istri yang baik agamanya

Rasulullah menjelaskan kalau wanita dinikahi karena empat perkara. Karena hartanya, kecantikannya, nasabnya dan agamanya.
"Pilihlah karena agamanya, niscaya kamu beruntung" (HR. Al Bukhari dan Muslim). 
Beruntung itu beruntung didunia dan di akhirat. Beruntung didunia, salah satu aspeknya yaitu dimudahkan mendapatkan rejeki yang halal.
Coba kita perhatikan, insya Allah tidak ada satu pun keluarga yang semua anggotanya patuh pada Allah lalu mereka mati kelaparan atau nasibnya mengenaskan. 

4. Istri yang banyak beristighfar

Diantara keutamaan istighfar yaitu mendatangkan rejeki. Hal semacam itu dapat dilihat dalam Surat Nuh ayat 10 sampai 12. Kalau dengan memperbanyak istighfar, Allah akan mengirimkan hujan dan memperbanyak harta.
"Maka saya katakan pada mereka, 'Mohonlah ampun pada Tuhanmu', sesunguhnya Dia adalah Maha Pengampun, pasti Dia akan mengirimkan hujan padamu dengan lebat, memperbanyak harta dan anak-anakmu, mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (juga di dalamnya) sungai-sungai untukmu" (QS. Nuh : 10-12).

5. Istri yang gemar silaturahim

Istri yang gemar menyambung silaturahim, baik pada orang tuanya, mertuanya, sanak familinya, serta saudari-saudari seaqidah, pada intinya ia tengah menolong suaminya membuat lancar rejeki. Sebab keutamaan silaturahim adalah dilapangkan rejekinya dan dipanjangkan umurnya.
"Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturrahmi. " (HR. Al Bukhari dan Muslim).

6. Istri yang suka bersedekah

Istri yang suka bersedekah, dia juga pada hakikatnya sedang melipatgandakan rejeki suaminya. Sebab salah satu keutamaan sedekah seperti disebutkan dalam surat Al Baqarah, akan dilipatgandakan Allah sampai 700 kali lipat. Bahkan sampai kelipatan lain sesuai kehendak Allah.
Bila istri diberi nafkah oleh suaminya, lalu sebagiannya ia gunakan untuk sedekah, mungkin tidak segera dibalas melaluinya. Tetapi bisa jadi dibalas melalui suaminya. Jadilah pekerjaan suaminya lancar, rejekinya berlimpah.
"Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir ada seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) untuk siapapun yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui. " (QS. Al Baqarah : 261).

7. Istri yang bertaqwa

Orang yang bertaqwa akan mendapatkan jaminan rejeki dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Bahkan ia akan mendapatkan rejeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Seperti firman Allah dalam surat Ath Talaq ayat 2 dan 3.
"Barangsiapa bertaqwa pada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya serta memberinya rizki dari arah yg tidak disangka-sangka" (QS. At Thalaq : 2-3).

8. Istri yang selalu mendoakan suaminya

Bila seorang ingin mendapatkan suatu hal, ia perlu mengetahui siapakah yang memilikinya. Ia tidak dapat mendapatkan suatu hal itu tetapi dari pemiliknya. Begitulah rejeki. Rejeki sebenarnya adalah pemberian dari Allah Azza wa Jalla. Dialah yang Maha Pemberi rejeki. Jadi jangan hanya mengandalkan usaha manusiawi tetapi perbanyaklah berdoa memohon kepadaNya. Doakan suami supaya selalu mendapatkan limpahan rejeki dari Allah, dan yakinlah bila istri berdoa pada Allah untuk suaminya pasti Allah akan mengabulkannya.
"DanTuhanmu berfirman : Berdoalah kepadaKu niscaya Aku kabulkan" (QS. Ghafir : 60).

9. Istri yang suka shalat dhuha

Shalat dhuha adalah shalat sunnah yang luar biasa keutamaannya. Shalat dhuha dua raka'at setara dengan 360 sedekah untuk menggantikan hutang sedekah setiap persendian. Shalat dhuha empat rakaat, Allah akan menjamin rejekinya sepanjang hari.
"Di dalam tubuh manusia ada 360 sendi, yang semuanya harus di keluarkan sedekahnya. " Mereka (para sahabat) bertanya, "Siapakah yang dapat melakukan itu wahai Nabiyullah? " Beliau menjawab, "Engkau membersihkan dahak yang ada didalam masjid adalah sedekah, engkau menyingkirkan suatu hal yang mengganggu dari jalan adalah sedekah. Jadi bila engkau tidak menemukannya (sedekah sebanyak itu), jadi dua raka'at Dhuha telah mencukupimu. " (HR. Abu Dawud)
Allah 'Azza wa Jalla berfirman, "Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Saya cukupkan untukmu di sepanjang hari itu. " (HR. Ahmad).

10. Istri yang taat dan melayani suaminya

Salah satu kewajiban istri pada suami adalah mentaatinya. Selama perintah suami tidak dalam rangka mendurhakai Allah dan RasulNya, istri wajib mentaatinya.
Apa hubungannya dengan rezeki? Ketika seorang istri taat pada suaminya, jadi hati suaminya juga tenang dan damai. Saat hatinya damai, ia dapat berpikir lebih jernih dan kreatifitasnya muncul. Semangat kerjanya juga menggebu. Ibadah juga lebih tenang, rizki mengalir lancar.