Senin, 02 Juni 2014

Kubu Jokowi-JK Targetkan 65 Persen Suara di Jatim

Kubu Jokowi-JK Targetkan 65 Persen Suara di Jatim

Capres dari PDIP Joko Widodo melambaikan tangan kepada sejumlah pekerja yang melihat kadatangannya dari atap di sepanjang Jalan Malioboro, Yogyakarta, (2/6). Kehadiran Jokowi di jalan Malioboro disambut hangat oleh warga. TEMPO/Suryo Wibowo.

Relawan Nusantara Kemenangan Jokowi-Jusuf Kalla Jawa Timur resmi dideklarasikan di Surabaya, Senin, 2 Juni 2014. "Kemenangan Jokowi-JK di Jawa Timur ditargetkan 65 persen dari semua pemilih Jawa Timur," kata Ketua Relawan Nusantara Kemenangan Jokowi-JK, Lukman Ladjoni, seusai deklarasi di kantor Partai Nasional Demokrat Jawa Timur, Surabaya, Senin, 2 Juni 2014.

Relawan Nusantara ini beranggotakan semua unsur masyarakat. Di antaranya Garda Pemuda NasDem, mahasiswa, dan Dewan Pengurus Daerah NasDem Jawa Timur. Dalam hitungan hampir satu bulan ke depan, Relawan Nusantara akan melakukan aksi untuk menggaet massa lebih banyak di seluruh basis di Jawa Timur.

Ketua Koordinator Wilayah NasDem Jawa Timur Effendy Choirie optimistis Jokowi-JK bisa meraih kemenangan 60 persen di Jawa Timur. Hal ini tidak terlepas dari dukungan kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Berdasarkan hasil survei, kata pria yang akrab disapa Gus Choi ini, 70 persen dari 26 juta warga NU mendukung Jokowi-JK.

Belum lagi pemilih partai pendukung Jokowi-JK. Merujuk pada pemilu legislatif April 2014 lalu, pemilih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Kebangkitan Bangsa di Jawa Timur bisa mencapai 3,5 juta. Sedangkan NasDem Jawa Timur memiliki pemilih 1,6-2 juta. "Itu hasil sumbangan dari koalisi (pemilu legislatif) kemarin," kata mantan politikus Partai Kebangkitan Bangsa ini.

Gus Choi juga mengatakan beberapa kiai NU mendukung Jokowi-JK, baik secara terbuka maupun tidak. Ia mencontohkan Pondok Pesantren Al-Hikam, Malang, milik Hasyim Muzadi; Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, yang diasuh Salahuddin Wahid; dan Pondok Pesantren Zainul Hassan, Genggong, Probolinggo, milik Mutawakkil Alallah.

Ia juga membantah jika dikatakan kalangan Islam lebih banyak mendukung calon presiden lawan, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. "Islam di sana yang banyak adalah simbolis. Banyak kiai-kiai ke Jokowi."

Menurut dia, Rois Am Syuriah, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Musthafa Bisri, mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syafii Maarif, dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin pro-Jokowi. Meski Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Agil Siradj dan mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yang juga pendiri Partai Amanat Nasional, Amien Rais memilih mendukung Prabowo-Hatta.

Sumber: tempo.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar